Sejumlah titik lokasi di Simpang Empat melinjo dan depan Mesjid Alfalah Kota Sigli mengalami pembeli minim dibandingkan tahun lalu. Senin (14/8/2023)
Salah seorang pedagang bendera Putih di Simpang Empat Anek Mulieng, Kamal warga keamatan kembang tanjong mengatakan, menjual bendera dan umbul-umbul sudah hampir satu bulan mengalami penurunan omset terjual sebanyak 2 - 5 lembar per hari.
"Dari pagi tadi sampai sore terjual hanya dua buah. Dibandingkan tahun lalu kami bisa jual 20 - 50 buah bendera kecil. Artinya pembeli menurun dibandingkan tahun lalu," katanya.
Ia mengaku momen peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia biasanya merupakan waktu yang pas untuk meraup untung dari penjualan bendera dan pernak pernik lainnya.
"Pada tahun ini omset penjualannya menurun drastis. Sejak ia menjual pernak-pernik dan bendera sejak 31 juli 2023 hingga saat ini, tingkat pembeliannya terbilang rendah," ujar kamal.
Pedagang di depan Mesjid Alfalah Kota sigli, Memet asal Bandung menyebutkan, pihaknya menjual bendera merah putih pada tanggal 28 Juli 2023 sampai saat ini yang laku hanya 50 lembar yang bisa dipasang di kaca mobil dengan harga Rp20 ribu per buah dan pernak pernik dan umbul umbu seharga Rp 50 sampai 70 ribu. Sementara bendera tiang dan umbul umbul sangat menurunan pembeli di tahun ini.
"Bendera ukuran biasa seharga Rp20 ribu, ukuran besar Rp 50 ribu. Umbul umbul per lembar Rp 70 ribu. Dengan Omset sekitar Rp500 ribu per hari. Biasanya capai Rp 1 -2 juta," kata Memet.
Lanjutnya, ia mengakatakan para masyarakat setempat memang minim yang membeli bendara merah putih dan umbul umbul, dengan ada borongon dari pemerintah setempat para pedagang terbantu, meskipun pemerintah untuk membagikan kepada masyarakat yang melintasi dijalan tersebut.
"Dengan diborong bendara merah putih oleh pemerintah sudah mengurangi beban para kami pedagang," tutupnya. (Harmadi)
